[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]
Menurut pendekatan klasik, probabilitas diartikan sebagai hasil bagi dari
banyaknya peristiwa yang dimaksud dengan seluruh peristiwa yang mungkin.
Menurut pendekatan klasik, probabilitas dirumuskan:
P(A)=X/n
Keterangan:
- P(A) = probabilitas terjadinya kegiatan A
- X = peristiwa yang dimaksud
- n = banyaknya peristiwa yang mungkin
Contoh:
Dua buah dadu dilemparkan ke atas secara
bersamaan. Tentukan probabilitas munculnya angka berjumlah 5!
Penyelesaian:
Hasil yang dimaksud (X) = 4, yaitu (1,4), (4,1), (2,3), (3,2)
Hasil yang mungkin (n) = 36, yaitu (1,1), (1,2), ..., (6,5), (6,6).
P(X=4)=4/36
P(X=4)=0,11
2.2. Probability Density Function
Probability
density function dikenal juga dengan istilah distribusi, yaitu tentang persebaran
nilai. Sebagai contoh, penulis menceritakan pelajaran di sekolah. Terdapat ujian
mata pelajaran di kelas yang beranggotakan 10 siswa, diberikan pada Tabel 2.1. Terdapat 3 orang anak mendapatkan nilai 50, 2 orang
anak mendapatkan nilai 75 dan 80, 1 orang anak mendapatkan nilai
id |
nilai |
1 |
50 |
2 |
75 |
3 |
80 |
4 |
100 |
5 |
50 |
6 |
50 |
7 |
75 |
8 |
80 |
9 |
40 |
10 |
10 |
Tabel 2.1: Contoh daftar nilai siswa.
Guru
ingin mengetahui persebaran (distribusi) nilai ujian untuk
menen- tukan batas kelas nilai menggunakan quantile. Grafik persebaran nilai
mengkuan- tifikasi seberapa mungkin suatu siswa mendapat nilai tertentu, dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Grafik ini disebut sebagai distribusi. Fungsi yang meng- hasilkan distribusi tersebut
disebut probability density function. Apabila kita menjumlahkan probabilitas
(probabilitas siswa mendapat nilai 0 –100) nilainya adalah 1.
Ini adalah contoh untuk data diskrit, tetapi sering kali kita berurusan dengan data kontinu. Untuk mengetahui nilai probabilitas dari himpunan event /kejadian, kita dapat mengintegralkan kurva distribusi kejadian pada interval tertentu. Ciri probability density function, nilai dibawah kurva pada interval −∞ sampai ∞ adalah 1.
Dalam
kasus nyata, misalkan diberikan N buah sampel, random variable x dan fungsi f (x),
dimana sampel tersebut diambil dengan distribusi tertentu yang kita tidak
ketahui, maka fungsi untuk menghitung nilai expectation men- jadi persamaan 2.6, dimana xi merepresentasikan data ke-i (point ).
Perhatikan, persamaan ini sama dengan persamaan
untuk menghitung rata-rata (mean atau µ) seperti yang sudah kamu pelajari di SMA.
Un- tuk mengetahui seberapa variasi nilai f (x) di sekitar nilai rata-ratanya,
kita menghitungnya mengunakan variance, disimbolkan dengan var(f ) atau σ2 (persamaan
2.7).
|
P (x) disebut prior, yaitu pengetahuan/asumsi awal
kita. Setelah kita mengobservasi fakta baru y (dapat berupa sekumpulan data
atau satu data point /event ), kita mengubah asumsi kita. P (y | x)
disebut likelihood func- tion. Likelihood
function mendeskripsikan peluang data, untuk asumsi/ pengetahuan tentang x yang
berubah-ubah (x sebagai parameter
yang dapat diatur). Dengan likelihood
function tersebut, kita mengoreksi pendapat akhir kita yang dapat digunakan
untuk mengambil keputusan (posterior ). Secara umum probabilitas Bayesian
mengubah prior menjadi posterior akibat adanya kepercayaan baru (likelihood ).
Distribusi adalah fenomena acak atau deskripsi
matematis suatu random vari- able. Distribusi paling terkenal (mungkin juga
terpenting) adalah bell curve atau distribusi normal. Distribusi normal adalah bentuk
khusus dari Gaussian distribution. Ada beberapa macam
distribusi yang akan dibahas pada bab ini, yaitu: Univariate Gaussian, Multivariate
Gaussian, dan Gaussian Mixture Model. Pertama kita bahas Univariate Gaussian terlebih
dahulu.
Disebut univariate karena distribusinya bergantung pada satu input vari- abel, misalkan x. Distribusi univariate Gaussian dikarakteristikkan oleh vari- abel x, mean (µ) dan variance (σ2) diberikan pada persamaan 2.10. µ dan σ2 adalah rata-rata dan variance untuk kumpulan data. Karena nilai µ dan σ2 bergantung pada x, maka kita dapat menganggap bahwa univariate gaussian bergantung pada satu random variable saja yaitu x.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar